Secarik kertas usang.
Pena tak berwarna.
Ku hiasi kata demi
kata.
Kata demi kata
terangkai dalam suatu kalimat.
Kalimat demi kalimat
berkembang seuntai paragraf.
Paragraf membentuk
alinea cerita.
Walau hanya kertas
usang dengan goresan pena tanpa warna.
Namun kertas
tersenyum bahagia
Dan berkata : “Bahagiaku
cerita sepasang merpati kini tertulis dalam kertas usangku yang tak bermakna
kini tlah sangat bermakna”
wooooooaaaaaaw....
BalasHapusebi lohhhhhhh
Hapus