Terlihat sekumpulan ribuan pohon tertawa riang.
Kebanggaan memiliki tubuh yang besar dan perkakas.
Namun ada satu diantara ribuan pohon bersedih, menangis.
Diri ini bertanya-tanya dalam imaji : ‘Mengapa hanya dia yang bersedih
diantara ribuan pohon dan mengapa hanya dia yang layu jika terhempas angin pun
akan terhempas?”
Ku mendekat dan bertanya “Mengapa kau bersedih, tidakkah kau
juga bahagia seperti teman-temanmu? Lihatlah mereka, bahagia sekali bukan?”
Sang pohon hanya merunduk dan semakin mengeluarkan kesedihan.
Menunggu waktu lama kami saling berdiam diri.
Ku menunggunya menjawab tanyaku.
Selang berapa waktu dia pun tersentak menjawab tanyaku.
Pohon berkata “inginkah kau tahu mengapa hanya aku yang bersedih
diantara ribuan pohon disana? Aku hanya iri dan lara melihat mereka memiliki
tubuh yang kuat, subur dan dapat melindungi diri dalam suatu hal yang akan
mengancamnya.
Aku pun menjawab “Mengapa kau harus iri dengan mereka? Tak perlu
kau buang waktumu hanya menangisi hal ini terus menerus. Bangkitlah,
berjuanglah, karena aku akan membantumu seperti mereka. Kau boleh gunakan aku
sebagai pupukmu untuk kesuburanmu, aku janji akan mewujudkannya.
Pohon merasa tak yakin dan percaya dengan pupuk, sangat begitu
ragu dengannya.
Namun pohon pun merasa ingin mencobanya dan ia akhirnya mencoba.
Secara rutin dan teratur pupuk memberikan perhatiannya pada
pohon itu.
Pohon tersentak kaget ternyata kini ia telah menjadi pohon
dengan bertubuh kekar dan kuat tak akan mampu angin merobohkannya.
Awalnya pohon hanya ingin memanfaatkan sang pupuk namun lambat laun waktu menjawab lain.
Kini ia bangga dengan dirinya dan pupuk karena pupuk lah yang telah
menolongnya.
Karena kebaikan sang pupuk, kini pohon pun tumbuh benih-benih
cinta terhadap pupuk.
Niat pohon yang hanya ingin memanfaatkan pupuk kini tlah musnah niat tersebut.
Ternyata hal kecil yang dulu kuragukan kini telah memberiku perhatian yang lebih dan mampu
merubahku menjadi pohon yang kuat dan subur.
For my love Rudy Mukdiyanto :)
6 Juli 2013