Powered By Blogger

Rabu, 24 Juli 2013

Langkah Sahabat


Diatas pelangi kami menari...
Dibawah pagi kami berlari...
Menerobos kabut,,,, bergelut dengan angin...
Tiap tetes embun pada setiap ujung dedaunan merasuk jiwa...
Itulah sumber kekuatan kami...

Berjalan dikerumunan mentari...
Tiap sela jemari saling menggenggam...
Tiap lekuk jiwa menyiratkan inspirasi...
Bahu meringankan tiap beban...

Diujung senja...
Kami bagai angin dibawah kepakkan sayap...
Menopangnya menuju seimbang...

Kami rembulan...
Berikan cahaya kasih...
                                                               Temani tiap kegelapan...

LUKA

LUKA

Disetiap lamun hanya terdengar samar nadamu....
Nadamu dalam setiap petikan gitar,, yang selalu kau lantunkan dalam rinduku..
Pejamkan mata menahan rasa.....
Rindu yang enggan tertuju..
Yaahhh!!! Dipulau sana kini kau terdampar...
Antara ruang dan waktu kian diuji...
Kesetiaan yang tergoyah...
Harapan kian rapuh...
Penantian tak berujung....
Dan Kau tanamkan luka disetiap celah kasih..
Yaahhh!!! Dipulau sana kau tergiur angsa berparas ayu...
Rela tinggalkan kasihmu dipulau ini.
Menelan pahit,, terendam lara..
Tetes mata jatuh mengalir tak temukan ujung...
Kenangan pun tak mampu tuk obat lara...
Hanya menyendiri disudut luka
Terdiam tanpa kata....

Sabtu, 06 Juli 2013

Melodi Malam Tanpa Nada


Matahari telah terlelap
Langit gulita bagai wajah kecewa
Tak terdengar melodi jangkrik yang mengkerik dengan irama indah
Angin pun tak kurasa keberadaannya

Hanya renungan temaniku dalam sunyi
Tatapan kosong ku lemparkan menuju langit
Tak ada satupun gugusan bintang terang diantara langit gulita
Hati berkata : “Apakah malam benar-benar tak mau menyapaku?”

Semua serasa bagai bersembunyi
Semua serasa bagai menghindar
Mungkinkah hati tlah melukai malam

Ataukah malam terlukai karena hati?

Malam ini benar-benar malam tanpa melodi dengan nada damai.
5 Juli 2013

Cinta Pohon dan Pupuk


Terlihat sekumpulan ribuan pohon tertawa riang.
Kebanggaan memiliki tubuh yang besar dan perkakas.
Namun ada satu diantara ribuan pohon bersedih, menangis.
Diri ini bertanya-tanya dalam imaji : ‘Mengapa hanya dia yang bersedih diantara ribuan pohon dan mengapa hanya dia yang layu jika terhempas angin pun akan terhempas?”
Ku mendekat dan bertanya “Mengapa kau bersedih, tidakkah kau juga bahagia seperti teman-temanmu? Lihatlah mereka, bahagia sekali bukan?”
Sang pohon hanya merunduk dan semakin mengeluarkan kesedihan.

Menunggu waktu lama kami saling berdiam diri.
Ku menunggunya menjawab tanyaku.
Selang berapa waktu dia pun tersentak menjawab tanyaku.

Pohon berkata “inginkah kau tahu mengapa hanya aku yang bersedih diantara ribuan pohon disana? Aku hanya iri dan lara melihat mereka memiliki tubuh yang kuat, subur dan dapat melindungi diri dalam suatu hal yang akan mengancamnya.

Aku pun menjawab “Mengapa kau harus iri dengan mereka? Tak perlu kau buang waktumu hanya menangisi hal ini terus menerus. Bangkitlah, berjuanglah, karena aku akan membantumu seperti mereka. Kau boleh gunakan aku sebagai pupukmu untuk kesuburanmu, aku janji akan mewujudkannya.
Pohon merasa tak yakin dan percaya dengan pupuk, sangat begitu ragu dengannya.
Namun pohon pun merasa ingin mencobanya dan ia akhirnya mencoba.
Secara rutin dan teratur pupuk memberikan perhatiannya pada pohon itu.
Pohon tersentak kaget ternyata kini ia telah menjadi pohon dengan bertubuh kekar dan kuat tak akan mampu angin merobohkannya.
Awalnya pohon hanya ingin memanfaatkan sang pupuk namun lambat laun waktu menjawab lain.
Kini ia bangga dengan dirinya dan pupuk karena pupuk lah yang telah menolongnya.
Karena kebaikan sang pupuk, kini pohon pun tumbuh benih-benih cinta terhadap pupuk.
Niat pohon yang hanya ingin memanfaatkan pupuk kini tlah musnah niat tersebut.
Ternyata hal kecil yang dulu kuragukan kini telah memberiku perhatian yang lebih dan mampu merubahku menjadi pohon yang kuat dan subur.

For my love Rudy Mukdiyanto :)
6 Juli 2013